MENYEBUTKAN SUMBER ILMU
Kalau kita ngutip atau ngambil tulisan dari seseorang, ada baiknya sumber tulisannya disebutkan. Ya, disebutkan.
Ini bagian dari adab belajar, sanad ilmu, dan keberkahan ilmu. Kadang, hadirnya socmed membuat kita kurang menghargai sanad ilmu.
Hati-hati. Keberkahan yang melekat pada ilmu tersebut bisa terputus, kalau kita tidak menyebutkan sumbernya. Sekiranya sampai terputus, kan sayang sekali.
Kata Imam Syafii, walaupun ilmu itu dari seorang budak, tetap harus disebutkan namanya, disebutkan sumbernya.
Sering sekali terjadi tulisan saya dicomot orang atau di-modif dikit, terus si pencomot ngaku-ngaku bahwa itu adalah tulisan dan buah pikirannya.
Insya Allah saya nggak dirugikan apapun. Toh ilmu yang baik itu dari Allah. Mudah-mudahan saya pun dapat amal jariyah.
Justru yang rugi adalah si pencomot itu. Keberkahan yang melekat pada ilmu tersebut bisa terputus. Bahkan publik bisa mencap dia sebagai plagiat. Duh!
Semoga ini jadi bahan renungan bagi kita semua.